
Judi Online Di Riau
Judi Online Di Riau – Polda Riau telah menutup perjudian Ikan dan Gelper, namun ada informasi bahwa ada situs judi online terbesar di Asia. Indikasi situs judi online terbesar di Asia ini berkantor pusat di Riau
Hasanul Arifin, Ketua DPD LSM GEMPUR Riau, menunjuk toko yang disebut-sebut sebagai markas judi online terbesar di Asia (ist)
Judi Online Di Riau
| Pekanbaru – Penutupan beberapa fasilitas perjudian dan Gelper di beberapa titik wilayah hukum Polda Riau tidak menghentikan aktifnya perjudian online. Rabu, (18/05/22).
Gerebek Praktik Judi Online, 59 Pegawai Ditangkap!
Kanit Reskrim Polda Kombes Riau Pol Teddy Ristiawan saat penggeledahan tempat perjudian di Kompleks Pemuda City Walk Pekanbaru (int)
Beberapa bulan lalu, tim Polres Riau dibawah naungan Kapolda Riau Agung menangkap 59 pelaku judi online di Ruko Pemuda Pekanbaru Citywalk atas nama AFK77, namun sampai saat ini belum ada kejelasan penangkapan barang bukti dan siapa dalangnya belakang para pelaku judi online yang memiliki trafik miliaran rupiah.
Disebutkan lagi ada praktek judi online dengan omzet puluhan milyar rupiah dan disebut sebagai jaringan judi online terbesar di asia tenggara terlihat 10 cctv di ruko, kabel lan terhubung ke ruko, besar pembangkit, dan jaringan PLN. Dari luar, toko itu terlihat kosong dan tak berpenghuni.
Saat awak media menanyakan salah satu tenant berinisial Gus di toko-toko di pinggiran Kota Pekanbaru tentang aktivitas di dalam toko, mereka membenarkan adanya aktivitas yang mencurigakan.
Detik Detik Basecamp Judi Online Digerebek Polisi, 59 Orang Ditangkap
“Saya yang sudah 3 tahun tinggal di toko ini menanyakan kegiatan apa saja yang terjadi di toko tersebut. Karena yang membuat saya kaget adalah setiap pagi ada orang yang saya duga karyawan yang masuk ke dalam toko dan tidak hanya satu orang Dan setiap pukul 22.30 WIB, sepertinya banyak orang yang keluar dari toko tersebut. Jadi saya tidak tahu kegiatan apa saja yang ada di dalam. Tapi yang saya tahu toko itu asalnya dari China,” kata Mr. Gus menjelaskan kepada media.
Saat tim menanyakan kepada satpam kompleks pertokoan bernama Hosmen apakah ada aktivitas kehidupan di toko tersebut, Hosmen juga mengatakan tidak tahu tapi ragu kenapa banyak CCTV dan genset besar.
“Entahlah, tapi saya curiga dengan toko itu. Kalau dihitung ada 10 CCTV, genset besar untuk listrik. Tapi sampai detik ini saya tidak tahu siapa penyewanya, apakah mereka aktif, tapi sering kali mobil mondar-mandir parkir di tempat sepi,” jelasnya.
Terkait dugaan adanya judi online terbesar di Asia, Hasanul Arifin selaku Ketua DPD LSM GEMPUR Riau kembali membeberkan indikasi adanya judi online terbesar di Asia.
Pelaku Judi Online Game Higgs Domino Di Ringkus Polsek Kampar
“Kami mohon jajaran Polda Riau khususnya Bareskrim segera menangani informasi ini. Sebagai polisi yang pernah diberi gelar pembaharu, saya yakin Kapolda Riau Pak Iqbal, akan segera dan serius menangani informasi publik ini.
Apapun bentuknya, judi akan sejalan dengan perilaku Kamtibmas yang pernah dikatakan Iqbal saat mengapresiasi peringkat bulan lalu,” ujar Bung Arif di ruang kerjanya.
Bung Arif juga menambahkan, Kapolres Riau, Agung, sebelumnya sudah menggerebek toko Pemuda Citywalk, Jl. Riau, tapi mengapung, tidak tahu titik akhirnya. Pendukung Lukas Enembe Serang Anarkis dan Lempar Mako Brimoba Polda Riau Hancurkan 30 Ribu Botol Kapolres Mirasa Bersama Gubernur RI Kunjungi Gereja dan Pos Pengamanan BPBD Pekanbaru Cepet Atasi Banjir di 9 Lokasi Sejak 2004. Sejauh ini, KPK telah menangkap 1.479 tersangka dalam jumlah sedang pasal kontroversial, DPR mengesahkan RKUHP sedangkan Pemerintah UUG menghapus pasal pencemaran nama baik dan penghinaan Rev Kapolres menyasar setiap rumah. BulanBNPB: 268 Warga Meninggal Akibat Gempa Cianjur Walhi Riau Serukan Penolakan Solusi Palsu G20 dan COP-27
– Direktorat III Reserse Kriminal Umum Polda Riau mengungkap praktik perjudian online di Kota Pekanbaru. Sebanyak 59 orang ditangkap dalam penggerebekan yang dilakukan polisi pada Sabtu (16/10/2021) di toko lantai 3 kawasan Pemuda Citywalk, Jalan Pemuda. Toko tersebut disewakan kepada seorang pengelola lalu disalahgunakan untuk menjalankan bisnis judi online.
Polisi Ciduk 4 Wanita Yang Jadi Agen Judi Online Di Kepulauan Riau
Dari 59 orang yang ditangkap, 51 perempuan dan sisanya laki-laki. Semuanya kini sudah diamankan di Mapolres Riau dan ditetapkan sebagai tersangka. Adapun yang direkrut untuk bekerja disana, dimana 49 orang sebagai telemarketer, enam orang sebagai customer service, satu orang administrator, satu orang satpam dan dua orang OB lainnya.
“Tugas 49 telemarketer adalah merayu, mengajak targetnya bermain judi online. Mereka menghubungi pelanggan dan menawarkan situs AFK77 dan Jaya89 untuk bertaruh secara online,” kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto dalam jumpa pers bersama Dirreskrimsus Kombes Teddy Ristiawan di Kompleks Youth Citywalk, Senin (18/10) siang./10/2021 ).
Tidak main-main, ada 808 member yang diundang, sejak judi online ini dilaunching kemarin pada 10 Oktober 2021. Alhasil, aparat mencium baunya dan kemudian menggerebeknya pada 16 Oktober 2021. Selain menangkap 59 tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti lainnya.
“Kami juga mengamankan barang bukti lain berupa 51 laptop, handphone, komputer, dan printer. Total omzet mereka Rp 20 juta per hari,” jelas Kombes Sunarto.
Polda Sumut Tangkap 15 Orang Jaringan Judi Online
Selain menangkap 59 orang tersebut, Bareskrim Polda Riau juga memburu seorang pria bernama Feri. “DPO kami, ferry ini berbasis di Jakarta. Dia meminta tersangka bernama Hendri untuk membuka judi online dengan Sofjan yang bertugas mengelola customer service, dan tersangka Martoni bertugas mengawasi kegiatan telemarketing,” jelas Sunarto.
Juga, feri ini mengirimkan 5.000 kontak setiap hari ke nomor ponsel orang, yang kemudian dihubungi oleh telemarketer yang menawarkan perjudian online.
“Mereka mengajak Anda untuk bertaruh online dengan menawarkan uang yang bisa ditarik jika menang, dengan minimal taruhan Rp 200.000 dan maksimal tak terhingga,” singkatnya.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Polda Riau Kombes Teddy Ristiawan menjelaskan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menutup dua situasi yang digunakan dalam perjudian online.
Jajaran Polda Riau Ungkap 145 Kasus Judi, 228 Tersangka · Wartaoke.net
Sebagai informasi, selama Oktober 2021, Subdirektorat III Bareskrim Polda Riau memproses 39 kasus perjudian dan menangkap 64 tersangka. Modus operasi rata-rata adalah Togel online. Total uang yang disita adalah Rp 27.913.000. Kasusnya dalam penyelidikan Polres Pekanbaru,- Polres Riau menggerebek sebuah ruko berlantai tiga di lingkungan Pemuda Pekanbaru Citywalk yang dijadikan kantor pengelola judi online. Pada Sabtu (16/10), polisi menangkap 59 orang dan menyita barang elektronik terkait judi online. Dari 59 orang yang ditangkap, 51 di antaranya adalah perempuan.
Pada Senin (18/10), Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto menjelaskan hasil operasi penangkapan tersebut. Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui sejak beroperasi 10 Oktober lalu, member yang menyusup ke situs judi online ini mencapai 808 orang.
“Jadi bos besar judi online adalah Feri yang berdomisili di Jakarta yang kini diburu polisi. Ia meminta tersangka Hendri membuka judi online dengan Sofjan yang bertugas di customer service, dan tersangka Martoni yang merupakan bertugas mengawasi kegiatan telemarketing,” katanya.
Feri mengirimkan nomor ponsel 5.000 orang setiap hari, yang kemudian dihubungi oleh telemarketer yang menawarkan perjudian online. “Mereka diajak bertaruh secara online dengan penawaran uang bisa ditarik jika menang, dengan minimal taruhan Rp 200.000 dan maksimal tak terhingga,” ujarnya.
Duduk Diwarung Kopi,bandar Judi Online Higgs Domino Berhasil Di Amankan Tim Opsnal Polres Rohil
Dari belasan tersangka yang ditangkap, peran mereka sudah terungkap. Sebanyak 49 orang sebagai telemarketing, 6 customer service, 1 admin, 1 satpam dan 2 OB. Tugas 49 telemarketer adalah merayu dan mengajak target bermain judi online. Mereka menghubungi pelanggan dan menawarkan situs AFK77 dan Jaya89 untuk bertaruh online.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Polda Riau Kombes Teddy Ristiawan mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menutup dua situs judi online yang digunakan. “Situs judi online saat ini masih live, namun sudah tidak bisa diakses lagi. Kami akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika,” ujarnya. Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto (tengah) saat memimpin pengungkapan penangkapan pekerja penyedia jasa judi online di sebuah toko yang berlokasi di Kompleks Pemuda Citywalk, Jalan Pemuda, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Senin (18/10/2021). . (MHD AKHWAN/.CO)
PEKANBARU (.CO) – Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) menggerebek penyedia layanan judi online di Pekanbaru. Tempat yang digunakan pemilik usaha adalah ruko tiga lantai yang terletak di Kompleks Pemuda Citywalk, Jalan Pemuda, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Hal itu terungkap dalam konferensi pers yang digelar Polda Riau, Senin (18/10/2021). Turut hadir Kabid Humas Polda Riau, Sisir Pol Sunarto, Dirreskrim Polda Riau, Sisir Pol, Teddy Ristiawan, serta beberapa pejabat kunci dari Polda Riau.
Polda Riau Gerebek Praktik Judi Online, 59 Tersangka Diciduk
Kepala Bagian Humas Kombes Sunarto menjelaskan razia terhadap pekerja dan pemilik judi online dilakukan pada Sabtu (16/10/2021). Sejak penangkapan itu, sebanyak 59 orang berhasil diamankan. Ini terdiri dari 49 wanita telemarketing. Sisanya 1 satpam, 6 petugas customer service, 1 admin dan 2 office guys.
“Modus operandinya, pelaku mengatasnamakan FR yang bersangkutan berdomisili di Jakarta, meminta saudara HN membuka judi online dengan SF, kemudian ditugaskan untuk mengurus CS. MR juga bertugas memantau kegiatan telemarketing,” kata Kepala Departemen Humas tersebut.
Selanjutnya, aktivitas judi online ini mulai beroperasi pada 10 Oktober 2021. Dengan mempekerjakan 59 orang yang berhasil diasuransikan. Setiap hari FR mengirimkan 5 ribu nomor handphone. Nomor ini dihubungi oleh 49 wanita telemarketing yang meyakinkan mereka untuk melakukan deposit dan berjudi di situs yang mereka sediakan.
“Kemudian mereka menawarkan afk77 halaman yang mereka kelola di lantai dua dan jaya89 di lantai 3. Mereka meminta untuk berjudi bahwa ada penarikan uang hadiah. Kemudian para telemarketer membuat user ID dan memproses deposit antara Rp30 ribu hingga Rp juta,” kata Kombes Sunarto. Sebanyak 15 orang diduga terlibat dalam jaringan judi online milik Apin BK yang diamankan Polda Sumut pada 2016 lalu. Pekanbaru, Riau. (Foto: Istimewa)
Petugas Gabungan Polda Sumut Dan Riau Tangkap 15 Orang Jaringan Judi Online
– Polda Sumut menangkap 15 orang yang diduga terlibat jaringan judi online milik Apin BK yang tengah
Judi online terbaik di indonesia, daftar media online di riau, judi online di iphone, judi online, cara menang di judi qq online, judi online terbesar di dunia, di riau, riau online, judi online di malaysia, judi online di indonesia, judi online terpercaya di indonesia, kerja judi online di kamboja